Zeolite pembenah tanah pertanian alami
Zeolite Pembenah tanah pertanian alami merupakan salah satu inovasi teknologi yang terbukti secara teknis dapat memperbaiki kerusakan tanah dan meningkatkan hasil tanaman, bahkan dapat mengurangi takaran pupuk anorganik.
Zeolit adalah batuan yang mengandung mineral alami berbahan dasar aluminium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah. Batuan ini berwama abu-abu sampai kebiru-biruan.
Para ahli mineralogi menyatakan zeolit mengandung lebih dari 30 mineral alami, seperti Natrolit, Thomsonit, Analit, Hendalit, Clinoptilotit dan Mordernit.
Jenis Clinoptilotit dan Mordernit adalah yang sering digunakan di bidang pertanian dan sudah terbukti dapat meningkatkan ketersediaan unsur nitrogen di dalam tanah.
Dalam penggunaannya sebagai bahan pembenah tanah, zeolit yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan seperti kadar mineral zeolit minimal 50%, KTK minimal 100 meq/100g, kadar air minimal 10% dan ukuran butir ± 40-80 mesh.
Kapasitas Tukar Kation (KTK) menjadi parameter utama dalam menentukan kemampuan tanah untuk mengikat (mengawetkan) pupuk yang diberikan.
KTK adalah jumlah meq ion logam yang dapat diserap maksimum olah 1 g zeolit dalam kondisi setimbang. KTK dari zeolit biasanya bervariasi dari 1,5 sampai 6 meq/g.
Sebagai bahan pembenah tanah, jumlah zeolit yang diberikan ke tanah adalah sekitar 10-20 ton/ha. Suatu jumlah yang sangat banyak untuk tanah-tanah yang memiliki KTK sangat rendah seperti tanah berpasir, tanah podsolik, dan tanah oksisol.
Aplikasi zeolit di lahan pertanian dapat dilakukan dengan cara langsung ditebar ke tanah atau bisa juga dicampur dengan pupuk terlebih dahulu. Zeolit dapat dicampurkan dengan pupuk urea dengan perbandingan 1:1 untuk meningkatkan efisiensi pemupukan.
Cara lain adalah dengan mencampur zeolit dengan pupuk bahan kompos sebelum proses pengomposan. Zeolit dapat meningkatkan mutu kompos dan dapat mengurangi bau kompos pada saat proses dekomposisi. Jumlah zeolit yang diberikan antara 10-30% bahan kompos.
Selain itu, sebaiknya dalam menggunakan zeolit digunakan campuran antara zeolit ukuran halus dan kasar agar pengaruhnya semakin baik dan daya tahannya lebih lama.
Penggunaan zeolit ini sudah diujicoba dan diterapkan oleh salebak one stop organik yang bekerja sama dengan beberapa kelompok tani dan Dinas Pertanian di Kabupaten Ciamis pada tanaman padi dan hortikultura.
Dari percobaan yang dilakukan, zeolit ini dapat menghemat penggunaan pupuk hingga 30% dari dosis yang diberikan tanpa mengurangi produksi padi.
Bahkan selama 3 musim berturut-turut petani tidak lagi menggunakan pupuk P (TSP atau SP36), melainkan hanya memberikan zeolit saja.
Penggunaan zeolit dalam lahan pertanian ini ibarat memberi makan tanaman dengan wadahnya. Jadi apabila tanah diberi pupuk dengan tambahan zeolit, maka zeolit adalah wadahnya dan pupuk adalah makanannya.
Dengan demikian pupuk yang diberikan pada tanaman akan selalu tersedia dan awet karena tidak tercecer kemana-mana. Sehingga, kemampuan zeolit dalam mengawetkan pupuk ini dapat menghemat biaya pemupukan.